Pendidikan
sebenarnya tidak hanya dilakukan di dalam lingkup persekolahan saja. Banyak
sekali inovasi terkait dengan dunia pendidikan, mulai dari metode pembelajaran,
media, ide atau gagasan yang menunjang keefektifan dari suatu pembelajaran.
Pembelajaran
pada umumnya dilakukan secara formal, di anggap harus dilaksanakan di dalam kelas
dan apabila tidak dilaksanakan di dalam kelas bukanlah di anggap sebagai sebuah
pendidikan. Padahal sesungguhnya, proses pendidikan dapat dilaksanakan di dalam
maupun di luar kelas seperti teori yang dipaparkan oleh Coombs (1973) pendidikan dibagi sebagai
berikut:
Pendidikan
formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang,
dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf
dengannya; termasuk kedalamnya kegiatan studi yang berorientasi akademis umum,
program spesialisasi, dan latihan profesional, yang dilaksanakan dalam jangka
waktu yang terus menerus.
Pendidikan
informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang
memperoleh nilai, sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang bersumber dari
pengalaman hidup sehari- hari, pengaruh lingkungan termasuk didalamnya adalah
pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan
permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa.
Pendidikan
non formal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem
persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting
dari kegiatan yanglebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta
didik tertentu didalam mencapai tujuan belajarnya.
Berdasarkan landasan teori tersebut
bisa disimpulkan bahwa pendidikan tidak selamanya di lakukan dalam kelas. Pendidikan
mampu dilaksanakan di dalam keluarga maupun masyarakat yang merupakan
lingkungan diluar sistim persekolahan formal.
Hal inilah yang melatar belakangi inovasi
yang kami gagaskan yaitu metode yang kami beri judul “Rombeng”. Apa itu
“Rombeng”? “Rombeng” merupakan kependekan dari “Rombong Dongeng”.
Rombong Dongeng adalah sebuah metode
yang di terapkan dengan menggunakan media dongeng untuk memacu minat baca anak terutama
pada usia 3,5 hingga 6 tahun. Anak pada kisaran usia tersebut biasanya lebih
aktif secara fisik sehingga kunjungan di perpustakaan di anggap lebih
membosankan karena di dalamnya, mereka di larang melakukan aktivitas yang dapat
menimbulkan suara gaduh.
Lalu, apa perbedaan metode ini dengan metode
dongeng pada umumnya?. Selain menggunakan media pendukung seperti boneka
tangan, boneka jari dan buku dongeng, metode “Rombeng” menggunakan kereta
kelinci sebagai langkah untuk menarik perhatian sasaran yang dituju. Kereta
kelinci tersebut, juga di lengkapi dengan berbagai macam buku.
Proses pembelajaran di dalam metode
“Rombeng” di awali dengan pemamaparan dongeng secara atraktif dari pendongeng. Dongeng
tersebut, selain menghibur juga memiliki nilai moral. Setelah pemaparan
dongeng, sasaran akan di berikan berbagai pertanyaan terkait dongeng yang di
berikan. Selain menjawab pertanyaan, sasaran juga di perkenankan untuk
menceritakan kembali apa yang telah di ceritakan oleh pendongeng. Hal ini akan
mendorong keinginan anak untuk mempelajari dongeng lebih jauh, dari sana dapat
di di arahkan agar sasaran mulai belajar membaca dan bagi yang sudah mampu
membaca dapat lebih rajin membaca agar mengetahui lebih banyak cerita menarik
di dalam buku karena dongeng pun berasal dari berbagai buku yang sesungguhnya
sangat menarik untuk di baca.
Di dalam kereta kelinci yang di
pergunakan dalam metode “Rombeng”, buku bacaan juga dapat di pinjamkan selama
kunjungan “Rombeng”. “Rombeng” akan berkeliling di taman kanak- kanak wilayah
kota Malang. Durasi kunjungan adalah enam puluh menit, 25 menit untuk sesi
dongeng dan sisanya untuk peminjaman buku. Buku yang di pinjam hanya boleh di
baca di sekitar “Rombeng”, buku tidak boleh dibawa pulang.
KELOMPOK 3
Hawwin Fahmi Ramadhan (120141411488)
M. Arif Irwanto (120141411491)
Kapit Tatak Aprianto (120141411499)
Muhammad Shivana Ridho (120141411490)
Poppy Trisnayanti Puspitasari (120141400970)
Wiwin Januaris (120141411501)